Pesan sebelum PILKADA 15 Februari 2017
Sebenarnya nih mau nulis status ini nih … tapi karena ada
kejadian khusus, maka terbitlah status sebelumnya tentang PERBAKIN alias tembak
menembak J
Untuk menambah keilmuan agama, saya ikutlah beberapa
pengajian di dekat tempat tinggal … mumpung masih di Indonesia
Salah satu pengajian yang saya ikuti adalah pengajian FIQH
SOSIAL yang ada di mesjid Al. Furqan, jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat. Isinya
sebagian membahas tentang ilmu fiqh yang dikaitkan kedaan sosial terkini
terutama keadaan politik.
Di Jumat sore terakhir kemarin (10 February 2017) diisi oleh pak Abdullah Hehamahua,
mantan komisioner KPK dengan judul utama DEISLAMISASI AKANKAH BERULANG ???
Kesimpulan sedikit saja ya !
Saran beliau, untuk mengurangi kecurangan-kecurangan di Pilkada, untuk yang umat Islam, dimulai … saya tambah sedikit-sedikit biar bahasanya sesuai dengan pemahaman dan ingatan saya
1.
Di pagi hari
sebelum shalat Subuh, datanglah ke mesjid. Bisa shalat tahajjud atau shalat
Witir saja.
2.
Setelah shalat
Subuh, berzikir dan doa, datanglah ke TPS (Tempat pemungutan Suara) ... (“Mungkin sepertinya pulang sebentar ke
rumah untuk MANDI … Kalau ini sih kata saya” )
3.
Datanglah ke TPS
secepatnya. Kalau memang jadi petugas atau pengawas, itu bagus. Kalau tidak,
bisa menjadi pengawas independen.
4.
Kalau sudah
memberikan suara kepada calon yang dimaui, jangan langsung pulang.
5.
Tetaplah di TPS. Awasi
saja, apakah ada orang-orang yang bukan penduduk wilayah anda.
6.
Kalau ada orang
yang menurut anda bukan warga setempat, coba tanyakan ke orang tersebut apakah
dia memang warga setempat.
7.
Kalau ia tidak bisa
menjawab, keberatan menjawab atau ngak mau menunjukkan identitas resmi,
laporkan saja ke panitia TPS atau ke pengawas2 independen yang biasanya banyak
disebar oleh partai peserta pilkada atau organisasi-organisasi pengawas pemilu
independen terpercaya.
8.
Selain itu karena
teknologi informai sudah maju, kamera HP sudah bertebaran dimana-mana, foto aja
orangnya, lalu beri keterangan tempat dan jam dan sedikit narasi atau deskripsi
yang kita curigai, lalu dikirimkan kepada semacam call center dari pengawas
pemilu atau partai atau apapun yang saya rasa sudah membuka semacam kontak
pengaduan untuk hal-hal tentang kecurangan PILKADA baik itu melalui software
WhatsApp, Telegram, Messenger, Facebook, LINE dll.
9.
Silahkan tunggu
perhitungan suara di TPS
10. Seperti tadi, setelah perhitungan suara selesai, langsung di foto
11. Kirimkan ke call center organisasi yang anda percayai
12. Kalau masih berkenan, silahkan mengawal, kotak suara dari TPS ke
Kelurahan.
13. SERING terjadi juga kecurangan dengan penukaran kotak pada perjalanan
dari KELURAHAN ke KECAMATAN … untuk itu silahkan dikawal … mungkin di sini
perlu saling berkoordinasi dengan aktifis2 dari organisasi yang anda percayai.
14. Tentunya, silahkan ikut penjumlahan perhitungan di tingkat yang lebih
tinggi
15. Kalau masih penasaran atau curiga atas kecurangan dalam perjalanan
kotak suara ke tingkat lebih tinggi, silahkan kawal dan ikut melihat
perhitungan di tempat tersebut.
Demikianlah secara umum kiat-kiat yang
diungkapkan oleh pak Abdullah untuk mengurangi tindakan kecurangan-kecurangan
pada PILKADA 15 Februari 2017.
Semoga kita bisa memilih dan mendapat
pemimpin daerah yang amanah yang bisa menjalankan kepercayaan yang kita limpahkan
ke mereka.
Selamat memilih dan berpartisipasi dalam
PILKADA 15 Februari 2017 yang JUJUR dan ADIL
Comments