Adu Cepat di Dataran Tinggi Gayo

Teeeetttt... suaran terompet terdengar nyaring.

Bersamaan dengan suara nyaring dari terompet, terbuka juga pintu sel tempat kuda-kuda yang sudah siap berlari yang tadinya tertutup. Kuda yang ditunggangi joki langsung berlari dengan cepatnya di jalur melingkar.  Sementara itu di tribun stadion para penonton meneriakkan nama joki dan kuda yang berpacu.
Tribun penonton pacuan kuda

Kuda terus berpacu mengelilingi jalur yang sudah ditentukan. Penonton yang ada di tribun maupun di pinggir jalur perlintasan terus bersorak dan bertepuk-tangan untuk menyemangati kuda yang mereka dukung. Sorakan dan tepuk tangan makin menggema ketika kuda-kuda sudah berada di tikungan terakhir.

Beberapa saat kemudian salah satu kuda mencapai garis finish. Sang joki mengangkat tangannya sebagai tanda kemenangannya. Dan para fans dan penonton juga semakin riuh bertepuk-tangan tangan menyambut kemenangan tersebut.


+++++++

Bener Meriah adalah salah satu kabupaten di Nanggro Acah Darussalam. Bener Meriah merupakan kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Aceh Tengah. Terletak di dataran tinggi Gayo yang dingin dan sejuk. Dan salah satu acara tahunan yang paling ramai adalah pacuan kuda yang diadakan di lapangan Sengeda, Kampung Karang Rejo dan Kecamatan Bukit.

Kembali ke lintasan pacuan kuda, di sebelah saya ada seorang polisi yang sedang mengadakan penjagaan. Dari pinggir lintasan pacuan kuda, kita berdiskusi santai dan pak polisi sambil terus mengamati para penonton yang duduk di tribun. Karena pacuan sudah berakhir dan tidak ada lagi kuda yang berlari,  dia sudah terlihat santai. Sambil mengamati keadaan sekitar,  dia memberi beberapa keterangan yang menarik untuk saya. Menurut dia, pacuan kuda ini berlangsung selama seminggu. Penonton hari-hari biasa atau kerja/sekolah tidaklah seramai akhir pekan. Setiap tahunnya acara kegiatan pacuan kuda akan diadakan sekitar akhir bulan Januari atau awal bulan Februari. 
Ketika kuda lepas untuk berpacu

Polisi tersebut menambahkan kalau di 5 tahun terakhir ini, pacuan kuda diikuti oleh kuda-kuda di luar kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah atau kabupaten dataran tinggi Gayo. Di 5 tahun sebelumnya, pacuan kuda hanya diikuti oleh kuda-kuda dari kabupaten dataran tinggi Gayo. Dengan adanya kuda dari luar kabupaten dataran tinggi Gayo membuat suasana makin meriah.

++++++

Saya tidak lama berdiskusi dengan polisi tersebut karena dia harus kembali ke barisannya untuk apel koordinasi akhir kegiatan pada hari tersebut. Suasana masih tetap ramai walau pacuan kuda pada sore itu sudah berakhir. DI tribun lapangan Sengeda masih banyak penonton duduk-duduk dan belum beranjak pulang. Sementara di lapangan, penonton sudah banyak melangkahkan kaki untuk pulang ke tempat tinggalnya masing-masing.

Saya menuju kantor panitia yang ada di bagian bawah tribun Di tempat tersebut saya bertemu dengan salah lain panitia penyelenggara kegiatan pacuan kuda yang sekaligus pegawai hubungan masyarakat (humas) dari pemenrintah daerah kabupaten Bener Meriah yang bernama Agus.  Beliau menginformasikan kalau penyelenggaraan pacuan kuda tahun 2020 ini merupakan penyelenggaraan untuk ke 17 kalinya. Beliau juga membenarkan kalau dalam 5 tahun terakhir, kuda-kuda yang berlaga di pacuan kuda ini ada yang berasal dari luar kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah. Dan beliau menambahkan kalau mulai tahun 2020 ini pacuan kuda akan diadakan 2 kali setiap tahunnya yaitu di awal Januari atau akhir Februari dan ditambah di akhir tahun, sekitar akhr November atau awal Desember.
Kuda yang berpacu di jalur pacuan kuda

Agus juga menginformasikan kalau kegiatan pacuan kuda di Bener Meriah ini merupakan pengembangan dari pacuan kuda tradisonal Gayo. Tetapi di beberapa tahu terakhir sudah dikembangkan lagi menjadi 2 kategori umum yaitu kategori TRADISIONAL dan kategori MODERN. Untuk kategori tradisional, joki mengendarai kuda tanpa pelan. Sedangkan yang kategori modern, pelana sudah dipakai joki pada saat memacu kudanya di lintasan.

Untuk tiket, Agus menginformasikan kalau tidak ada tiket masuk untuk menonton acara pacuan kuda ini. Agus menambahkan kalau panitia penyelengga tetap menyediakan hadiah pembinaan kepada kuda, joki dan tim yang memenangkan  pacuan kuda ini. Hal ini dimaksudkan agar memacu elemen-elemen masyarakat memajukan peternakan kuda pacuan. 

++++++

Ekonomi yang Menggeliat melalui Pasar Kaget

Ketika ada sebuah kegiatan di suatu daerah dan membuat banyak orang datang untuk melihat, maka disitulah timbul PASAR atau sering kita sebut PASAR KAGET. Acara tahunan pacuan kuda di kabupaten Bener Meriah yang didatangi oleh ratusan orang dari segala penjuru kabupaten Bener Meriah, kabupaten Aceh Tengah dan dataran tinggi Gayo ini juga dimanfaatkan oleh para pedagang untuk membuka lapak dagangan mereka. Mereka menawarkan berbagai macam hal, mulai dari makanan-makanan baik makanan utama maupun makanan kecil. Pakaian dan pernik-pernik permainan anak ditawarkan pedagang ke para pengunjung atau orang-orang yang datang untuk melihat pacuan kuda. Hamparan lapangan yang bila tidak ada pacuan kuda hanya berupa lahan kosong, langsung disulap menjadi deretan tenda tempat pedagang, sarana pendukung seperti toilet dan lapangan parkir.  Bahkan perosotan raksasa serta komidi putar raksasa juga dihadirkan oleh para wirausahawan untuk para pengunjung. Jadi  acara pacuan kuda di kabupaten Bener Meriah memang menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat mulai dari olah raga sampai ekonomi. 
Komidi putar di pasar kaget di sekitar pacuan kuda 


********
Teks: Luth
Foto : Luth dan Agus

Comments

Popular posts from this blog

Tuma’ninnah dari sujud ke berdiri

Tugu Radio Rimba Raya, Jalan Desa dan Film