Kejadian yang tidak diundang



Akhir pekan dua minggu lalu sempat ikutan kunjungan ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi di jln.  Imam Bonjol,  Jakarta yang dikoordinasi Kemunitas Jelajah Budaya. Biar tidak membosankan,  oleh panitia penyelenggara acaranya dikemas menjadi program Edutainment.  Karena saya pikir sayang kalau ngak didokumentasikan.  Minimal bisa berbagi ilmu atau pengalaman yang kita rasakan ketika mengikuti acara itu ke orang lain yang tidak atau belum bisa ikut serta. 

Rencana pertama,  kalau bisa dibuat semacam artikel atau film dengan tokoh utamanya anak berusia sekolah.  Biar sekalian lebih menambah rasa kepahlawanan kepada generasi muda atau penghargaan kepada perjuangan pendiri bangsa... Idéalisme dan cita-cita boleh tinggi...  Walau mungkin lebih tepatnya faktor komersialisasi wak kak kak..  Maksudnya , kalau buat artikel dan film tetapi cuma tayang di blog atau YouTube pribadi,  ya sayang aja dan kurang tantangannya.   bisa terbit di majalah atau media elektronik,  ngak ada salahnya.

Setelah kontak sana sini ke teman-teman,  ada teman yang punya kelompok siswa binaan belajar di tingkat SD sampai SMA/SMU yang dia dan temannya organisasikan.  Tetapi karena sesuatu hal,  dia terlupa dan terlambat mendaftarkan dia dan kelompok siswa binaannya.  Jadi positif batallah untuk membuat laporan jurnalistik yang bertema pelajar atau anak-anak.

Ketika sampai di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, dengan handycam dan kamera digital, cuma punya niat ambil foto dan scene film tanpa ada tujuan buat karya jurnalistik. Paling lihat-lihat mungkin ada kelompok anak sekolah yang bisa diambil foto dan fotongan filmnya untuk keperluan karya jurnalistik. Dan … eng ing eng …. Kejadian tidak diundang PERTAMA terjadi …… hal itu  adalah ketika acara edutaiment di museum Perumusan Naskah Proklamasi baru dimulai malah bertemu dengan teman kemarin-kemarin ikut acara jalan-jalan bareng yang suka fotografi dan dianya bawa keponakannya yang masih belajar di SD. Alhamdulillah … langsung ngobrol … dan buat kesepakatan, keponakannya bakal dijadikan subjek alias bintangnya dari artikel dan film dokumenter yang rencananya saya akan terbitkan di media luar Indonesia … biar termotivasi berbuat sebaik mungkin. .. Dan keponakannya ok-ok aja tuh … Alhamdulillah sekali lagi …

Kejadian tidak diundang KEDUA terjadi lagi. Pada waktu pembagian kelompok di acara Edutainment museum Perumusan Naskah Proklamasi, di dalam kelompok saya ada 2 orang wanita, dimana 1 orang menuntun kawannya yang lain. Saya bertanya kenapa kawannya musti dituntun. Ternyata slah satu wanita tersebut adalah penyandang disabilitas pada penglihatan. Dan temanya yang lain dengan senang hati menuntun sambil menjelaskan objek-objek serta pemandangan dan suasana setiap ruangan yang dimasuki. Terkadang menbantu meraba-raba koleksi museum (ctt : koleksi yang diijinkan diraba)  sambil menjelaskannya. Di lain pihak, rekan-rekan anggota lain dalam satu kelompok (ctt : satu kelompok beranggotakan lebih kurang 10 orang) dengan berbesar hati mengijinkan penyandang disabilitas ikut dalam perjalanan kelompok kita. Acara Edutainement ini mirip semacam perlombaan mencari dan menganalisa objek sejarah. Tetapi semua anggota kelompok saya menyatakan kalau mereka mengikuti acara ini untuk menikmati objek dan hal yang berkenaan dengan sejarah di museum Perumusan Naskah Proklamasi bukan cuma mencari hadiahnya sehingga semua orang dengan berbagai keadaan bisa bergabung bersama mereka . Jadi dalam karya jurnalistik yang saya buat merupakan perpaduan antara KEMAUAN BESAR sang penyandang disabilitas pada penglihatan untuk mengetahui objek dan hal yang bersejarah di museum Perumusan Naskah Proklamasi, KEBAIKAN dan KELUHURAN HATI sang teman yang menuntun dan menjelaskan objek dan hal yang bersejarah dan KEBESARAN HATI seluruh anggota lain dalam kelompok untuk menerima keadaan anggota kelompoknya dalam menikmati acara edutainment ini. … Lengkap deh sumber artikel dan film saya … Alhamduillah

Dan di akhir pekan minggu lalu, saya mau buat artikel dan film tentang sebuah burger legenda di tempat saya pas saya kecil dulu di Aceh yang bernana BURGER PIONEER CAMP. …. Oh ya, beberapa bulan terakhir, saya diminta oleh komunitas alumni sekolah saya untuk membantu menangani website alumni sekolah saya (www.alumniarun.com). Saya pikir ngak ada salahnya  mengaplikasikan yang saya ketahui dan mampu tentang penulisan artikel da pembuatan film di website. Sebagian besar isi website tentang kenangan kita tentang sekolah dahulu yang dipadukan dengan kajadian di masa saat ini.

Pada waktu mau memulai pembuatan film ada pesan dari teman, kalau bisa filmnya jangan satu arah, tapi dibuat semacam talk show …. Waduh ini berat …. Siapa ya yang mau berperan main di film saya ??? … orang saya datangnya sendiri. Sementara kawan alumni yang lain berhalangan datang. Dan terjadilah kejadian tak diundang KETIGA; … eng ing eng …. pas baru pengambilan gambar awal , datanglah beberapa adik kelas satu sekolah. Mereka kebetulan lewat dan mampir di warung tempat gambar film diambil. Dan dengan PERMINTAAN disertai ANCAMAN wak kak kak … ngak kok, cuma permintaan baik-baik saja …. akhirnya para adik kelas mau main di film tentang burger legenda (burger Pioneer Camp) sebagai pewawancara lebih tepatnya saling berdialog dengan pembuat burger yang bernama pak Salam …. Jadi deh suasana di sumber film untuk burger ini menjadi lebih bervariasi …. Alhamdulillah

Yang pastinya RENCANA ALLAH selalu dan SERING lebih BAIK dari rencana manusia.

Terima kasih kepada Allah yang memudahkan semua kejadian yang tidak direncanakan ini. Dan terima kasih kepada teman-teman yang baik hati yang mau berpartisipasi dan membantu sehingga ketiga kejadian di atas dapat terjadi. Ditunggu saja artikel dan filmnya kalau sudah jadi nanti dikasih tahu … In Syaa Allah


#FilmDanArtikel
#KejadianTakTerduga
#KejadianTakDiundang
#EdutainmentMuseumNaskahProklamasi
#BurgerPioneerCamp
#KebaikanSemuaOrang



Comments

Popular posts from this blog

Adu Cepat di Dataran Tinggi Gayo

Tugu Radio Rimba Raya, Jalan Desa dan Film

Tuma’ninnah dari sujud ke berdiri